BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menghadapi
zaman modern, Arsitektur memegang peranan sangat penting dalam pembangunan di
dunia. Karena dengan Arsitektur lingkungan bisa tertata dan dapat mengindahkan
bangunan. Oleh karena itu untuk mewujudkannya Arsitektur dapat lebih efektif
dan efisien dalam memanfaatkan lingkungan dan lebih memperhatikan dampaknya.
Apakah dalam suatu perencanaan itu sendiri telah sesuai dengan tujuan atau
terjadi sebuah kesalahan dan dapat menganalisanya agar dapat mengatasi
pemecahan dari masalah yang muncul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah
yang akan dibahas sebagai berikut :
C. Pemecahan Masalah
Menganalisa
dari berbagai aspek arsitektur mengenai dampak dan permasalahan yang telah
terjadi sehingga didapat suatu pemecahan dari masalah.
D. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan
makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Arsitektur dan Lingkungan
serta mengetahui bagaimana dan permasalahan apa saja yang terjadi dengan adanya
pembangunan dan dapat menambah ilmu bagi para pembaca.
E. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
……………………………………………………................
A.
Latar belakang
………………………………………………………………………..
B.
Rumusan Masalah
………...………………………………………………………….
C.
Pemecahan Masalah
……...…………………………………………………………..
D.
Tujuan
……………...………………………………………………………………...
E.
Sistematika Penulisan
...….…………………………………………………..............
BAB II TINJAUAN
TEORI …………………………………………………….............
BAB III
METODOLOGI ……..………………………………………………………...
A.
Metode Penelitian
…………………………………………………………………...
BAB IV STUDI KASUS
………………………………………………………………..
BAB V PEMBAHASAN
……………………………………………………………….
BAB VI
PENUTUP …………………………………………………............................
A.
Kesimpulan …………..................................................................................................
B. Saran – Saran
...............................................................................................................
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengaruh Arsitektur terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar
Seorang arsitek, adalah
seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli
lingkungan binaan.
Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang
bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan
mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang
mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah
sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang
arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan,
lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya,
lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu
arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek
adalah sebuah perancang skema atau rencana.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa
Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton
(pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil
dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan
di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam
proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk
mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan
di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau
membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang memperhatikan dampak
lingkungan binaan sekitar
Pengaruh posotif pekerjaan arsitek terhadap lingkungan
1. Memperhatikan hubungan antara
ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa bangunan dengan makhluk
hidup yang ada disekitar lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan
faunanya. Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu
menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang
menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat
dan mengurangi dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya
sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green design.
2. Memberikan dampak pada estetika
bangunan
3. Dapat memberikan pemecahan masalah
pada tata letak bangunan atau kota.
4. Memperhatikan kondisi lahan yang
akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang
memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya
seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan
dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.
contoh :
Taman ismail marzuki, Cikini,
Jakarta Pusat.
banyaknya lingkungan hijau di site
bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap sehingga membuat dampak positif
untuk mengurangi dampak global warming.
·
Sebagai taman hijau kota.
·
Pembuatan the "Artificial Sungai" dibuat sepanjang sisi barat
laut situs untuk membantu mengumpulkan air hujan untuk didaur ulang dan
mengganti pagar sebagai batas ramah antara taman dan sekitarnya.
Pengaruh buruk
dari pekerjaan arsitek yang tidak memperdulikan lingkunagan
- Ambrolnya sisi utara jalan raya RE Martadinata sepanjang 103 meter.
Ambrolnya jalan RE martadinata
tersebut merupakan contoh dari ketidak pedulian arsitek terhadap lingkungan
sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau (tempat penanaman pohon
bakau) dijadikan jalan raya. yang mengjutkan lagi seharusnya di pinggir-pinggir
jalanan ditanami pohin bakau agar tidak terjadi abrasi terhadap tanah tapi ini
tidak ada, bagai mana tidak ambrol apabila begitu ?
Banjirnya kota jakarta merupakan
akibat dari sitem pembangunan-pembangunan di jakarta yang tidak memikirkan
lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan yang seharunya
merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian plester
penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga tidak adanya tempat
lagi untuk resapan air.
Seharusnya untuk jalan pejalan kaki
tidak perlu menggunakan plester melainkan menggunakan bata konblok agar air
dapat meresap ke tanah.
BAB III
METODOLOGI
Dalam
bidang arsitektur bila membangun sesuatu itu memiliki 3 persyaratan utama yaitu
Firmitas,Utilitas danVenustas.
a.
Firmitas
Firmitas yaitu kekuatan, kekokohan dan daya
tahan sebuah karya arsitektur dan tahan terhadap gangguan apapun. Yang dimaksud
adalah suatu karya tidak mudah runtuh terhadap angin, badai, ataupun gempa yang
mengguncangnya. Firmitas ini lebih ditujukan kepada dasar perhitungan struktur
dan juga pertimbangan- pertimbangan secara sistematis.
b.
Utilitas
Utilitas yaitu kecocokan antara sebuah karya
arsitektur ketika selesai dibangun dan tujuan pemakaiannya. Bisa juga disebut
sebagai fungsi dalam penggunaan bangunan. Bangunan bisa dikatakan berhasil bila
sarana penunjangnya juga baik dan fungsional. Dengan kata lain, karya
arsitektur bisa dikatakan berfungsi jika arsitek tersebut sudah mengikuti
ketentuan-ketentuan dan tata cara dalam peraturan yang sudah ada. Apabila
arsitek tidak memenuhinya maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kegagalan
seperti jembatan kutai kertanegara tersebut.
c.
Venustas
Venustas adalah salah satu syarat dalam
pembangunan arsitektur menurut teori Vitruvius. Venustas ini mengartikan bahwa
keindahan menjadi aspek penting dalam arsitek. Kalau tidak ada keindahan,
bagaimana masyarakat dapat merasakan kehadiran arsitektur dalam bangunan.
Keindahan yang dimaksud disini adalah rasa yang bisa dirasakan memalui 5 indra
kita. Namun keindahan ini hanya bisa dirasakan pada zaman atau masanya saja
atau bisa disebut keindahan formal. Bisa dibilang venustas ini merupakan style
atau gaya bangunan dalam masanya. Dimana masyarakat sebagai penikmat, perasa
dan yang memandang keindahan itu. Misalnya zaman dahulu bangunan Jakarta
diadopsi dengan ornamen-ornamen karena dahulu masyarakat belanda menjajah
Indonesia.
Dari ketiga teori tersebut apabila arsitek
tidak mengikuti aturan dan tata cara perancangan yang sudah ada, maka bisa saja
kegagalan arsitek dalam membangun itu terjadi lebih cepat dari yang
diprediksikan. Selain itu dalam tahap pelaksanaan juga harus diperhatikan.
Kalau bisa dari pra rancangan sampai tahap pembuatan.
Mendapatkan
keselarasan dari ketiga aspek diatas itu tidaklah mudah. Pengukuran, daya tahan
sulit digabungkan dengan keindahan karena bisa membuat biaya pembangunan
melebihi dari batas normal.
Hal-hal yang menjadi
perhatian lingkup dalam pekerjaan arsitektur adalah:
* Gunakan Optimalkan Energi
Dengan pasokan Amerika bahan bakar fosil berkurang, kekhawatiran untuk kemerdekaan energi dan meningkatkan keamanan, dan dampak dari perubahan iklim global yang timbul, adalah penting untuk mencari cara untuk mengurangi beban, meningkatkan efisiensi, dan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan di fasilitas federal.
* Melindungi dan Menghemat Air
Di banyak negara, air bersih merupakan sumber semakin langka. Sebuah bangunan yang berkelanjutan harus mengurangi, kontrol, dan / atau mengobati limpasan situs, penggunaan air secara efisien, dan penggunaan kembali atau daur ulang air untuk digunakan di tempat, jika memungkinkan.
* Lebih baik Gunakan Produk Lingkungan
Sebuah bangunan yang berkelanjutan adalah dibuat dari bahan yang meminimalkan dampak siklus kehidupan lingkungan seperti pemanasan global, penipisan sumber daya, dan toksisitas manusia. Lingkungan bahan disukai memiliki efek mengurangi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dan berkontribusi untuk meningkatkan keselamatan pekerja dan kesehatan, kewajiban mengurangi, biaya pembuangan dikurangi, dan pencapaian tujuan lingkungan.
* Meningkatkan Kualitas Lingkungan Indoor (IEQ)
Kualitas lingkungan indoor (IEQ) dari sebuah bangunan memiliki dampak signifikan pada kesehatan penghuni, kenyamanan, dan produktivitas. Di antara atribut lain, sebuah bangunan yang berkelanjutan memaksimalkan pencahayaan; memiliki ventilasi yang tepat dan kontrol kelembaban, dan menghindari penggunaan bahan-bahan dengan emisi tinggi VOC. Selain itu, pertimbangkan ventilasi dan penyaringan untuk mengurangi kimia, biologi, dan serangan radiologi.
* Gunakan Optimalkan Energi
Dengan pasokan Amerika bahan bakar fosil berkurang, kekhawatiran untuk kemerdekaan energi dan meningkatkan keamanan, dan dampak dari perubahan iklim global yang timbul, adalah penting untuk mencari cara untuk mengurangi beban, meningkatkan efisiensi, dan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan di fasilitas federal.
* Melindungi dan Menghemat Air
Di banyak negara, air bersih merupakan sumber semakin langka. Sebuah bangunan yang berkelanjutan harus mengurangi, kontrol, dan / atau mengobati limpasan situs, penggunaan air secara efisien, dan penggunaan kembali atau daur ulang air untuk digunakan di tempat, jika memungkinkan.
* Lebih baik Gunakan Produk Lingkungan
Sebuah bangunan yang berkelanjutan adalah dibuat dari bahan yang meminimalkan dampak siklus kehidupan lingkungan seperti pemanasan global, penipisan sumber daya, dan toksisitas manusia. Lingkungan bahan disukai memiliki efek mengurangi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dan berkontribusi untuk meningkatkan keselamatan pekerja dan kesehatan, kewajiban mengurangi, biaya pembuangan dikurangi, dan pencapaian tujuan lingkungan.
* Meningkatkan Kualitas Lingkungan Indoor (IEQ)
Kualitas lingkungan indoor (IEQ) dari sebuah bangunan memiliki dampak signifikan pada kesehatan penghuni, kenyamanan, dan produktivitas. Di antara atribut lain, sebuah bangunan yang berkelanjutan memaksimalkan pencahayaan; memiliki ventilasi yang tepat dan kontrol kelembaban, dan menghindari penggunaan bahan-bahan dengan emisi tinggi VOC. Selain itu, pertimbangkan ventilasi dan penyaringan untuk mengurangi kimia, biologi, dan serangan radiologi.
* Operasional dan
Pemeliharaan Praktek Optimalkan
Mengingat operasi bangunan dan isu pemeliharaan selama tahap desain awal fasilitas akan memberikan kontribusi untuk lingkungan kerja yang baik, produktivitas yang lebih tinggi, energi dan biaya sumber daya, dan mencegah kegagalan sistem. Mendorong bangunan operator dan personil perawatan untuk berpartisipasi dalam tahap desain dan pengembangan untuk menjamin operasi yang optimal dan pemeliharaan gedung. Desainer dapat menentukan bahan dan sistem yang mempermudah dan mengurangi kebutuhan perawatan; membutuhkan air lebih sedikit, energi, dan bahan kimia beracun dan pembersih untuk menjaga, dan biaya-efektif dan mengurangi biaya hidup-siklus. Selain itu, fasilitas desain untuk menyertakan meter untuk melacak kemajuan inisiatif keberlanjutan, termasuk penurunan penggunaan energi dan air dan limbah, dalam fasilitas tersebut dan di situs.
Kembali ke atas Terkait Isu
Membangun ketahanan adalah kemampuan bangunan untuk terus berfungsi dan beroperasi di bawah kondisi ekstrim, seperti (tetapi tidak terbatas pada) suhu ekstrim, kenaikan permukaan laut, bencana alam, dll Seperti lingkungan binaan menghadapi efek yang akan datang dari perubahan iklim global , pemilik bangunan, desainer, dan pembangun dapat merancang fasilitas untuk ketahanan bangunan mengoptimalkan.
Membangun beradaptasi adalah kapasitas bangunan yang akan digunakan untuk menggunakan beberapa dan dalam berbagai cara sepanjang umur bangunan. Sebagai contoh, merancang sebuah bangunan dengan dinding bergerak / partisi memungkinkan user yang berbeda untuk mengubah ruang. Selain itu, menggunakan desain yang berkelanjutan memungkinkan untuk membangun untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dan kondisi.
Mengingat operasi bangunan dan isu pemeliharaan selama tahap desain awal fasilitas akan memberikan kontribusi untuk lingkungan kerja yang baik, produktivitas yang lebih tinggi, energi dan biaya sumber daya, dan mencegah kegagalan sistem. Mendorong bangunan operator dan personil perawatan untuk berpartisipasi dalam tahap desain dan pengembangan untuk menjamin operasi yang optimal dan pemeliharaan gedung. Desainer dapat menentukan bahan dan sistem yang mempermudah dan mengurangi kebutuhan perawatan; membutuhkan air lebih sedikit, energi, dan bahan kimia beracun dan pembersih untuk menjaga, dan biaya-efektif dan mengurangi biaya hidup-siklus. Selain itu, fasilitas desain untuk menyertakan meter untuk melacak kemajuan inisiatif keberlanjutan, termasuk penurunan penggunaan energi dan air dan limbah, dalam fasilitas tersebut dan di situs.
Kembali ke atas Terkait Isu
Membangun ketahanan adalah kemampuan bangunan untuk terus berfungsi dan beroperasi di bawah kondisi ekstrim, seperti (tetapi tidak terbatas pada) suhu ekstrim, kenaikan permukaan laut, bencana alam, dll Seperti lingkungan binaan menghadapi efek yang akan datang dari perubahan iklim global , pemilik bangunan, desainer, dan pembangun dapat merancang fasilitas untuk ketahanan bangunan mengoptimalkan.
Membangun beradaptasi adalah kapasitas bangunan yang akan digunakan untuk menggunakan beberapa dan dalam berbagai cara sepanjang umur bangunan. Sebagai contoh, merancang sebuah bangunan dengan dinding bergerak / partisi memungkinkan user yang berbeda untuk mengubah ruang. Selain itu, menggunakan desain yang berkelanjutan memungkinkan untuk membangun untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dan kondisi.
sumber : http://www.wbdg.org/design/sustainable.php
Sumber :
http://ririndina.wordpress.com/2011/11/07/teori-vitruvius-venustas/
BAB IV
STUDY KASUS
Pembangunan Gedung Olah Raga yang terdapat di
Desa Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu adalah Proyek
Pemdakab Inhu![http://sidakpost.com/wp-content/uploads/2012/09/CAGAR-BUDAYA-DIKECAMATAN-PASIR-PENYU-DIABAIKAN-PEMKAB-INHU-150x150.jpg](file:///C:/Users/Slamet/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg)
BAB V
PEMBAHASAN
Studi kasus diatas
adalah Proyek Pemdakab Inhu yang dianggap gagal. Bangunan yang dibuat dari
beton bertulang yang sudah memakan anggaran jutaan rupiah dari APBD Inhu itu
ironis sekali, kondisi disekeliling bangunannya terbengkalai sudah semak belukar dan betonnya juga berlumut. Banyak pendapat beragam dari warga setempat yang meragukan keseriusan Pemkab Inhu untuk menyelesaikan Proyek gagal tersebut..
Sebenarnya pemerintah sebelumnya sangat mengharapkan sekali agar pembangunan yang terhenti tersebut dilanjutkan apalagi untuk kepentingan masyarakat banyak.
Tujuan pembangunan tersebut agar di Kecamatan Pasir Penyu berdiri Gedung Olah Raga dengan tujuan kedepan untuk mencari bibit- bibit generasi muda yang berbakat dibidang olah raga. Diharapkan nantinya bibit-bibit muda ini dapat mengharumkan nama daerah untuk bersaing baik di kanca Nasional dan Internasional
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
apa yang saya jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruksi
bangunan dan pengoperasian memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang
luas pada lingkungan. Bangunan menggunakan sumber daya seperti energi, air dan
bahan baku, menghasilkan limbah (penghuni, konstruksi dan pembongkaran) dan
memancarkan emisi atmosfer yang berpotensi membahayakan. pemilik Bangunan,
perancang dan pembangun menghadapi tantangan yang unik untuk memenuhi kebutuhan
untuk fasilitas baru dan direnovasi yang dapat diakses, aman, sehat, dan
produktif sambil meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
B. SARAN
Membuat bangunan
berkelanjutan dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat, termasuk pertimbangan
penggunaan kembali atau rehabilitasi bangunan yang ada. Lokasi, orientasi, dan
lansekap sebuah bangunan mempengaruhi ekosistem lokal, metode transportasi, dan
penggunaan energi. Memasukkan prinsip-prinsip pertumbuhan Smart dalam proses
pembangunan proyek, apakah itu sebuah gedung, kampus atau pangkalan militer.
Penempatan untuk keamanan fisik merupakan isu penting dalam mengoptimalkan
desain situs, termasuk lokasi jalan akses, parkir, hambatan kendaraan, dan
lampu perimeter. Apakah merancang sebuah bangunan baru atau retrofitting sebuah
bangunan yang ada, desain situs harus mengintegrasikan dengan desain yang berkelanjutan
untuk mencapai suatu proyek yang sukses.
thanks infonya sangat menarik http://bit.ly/2MXIkpt
BalasHapus