Istana Kerajaan Alcazar , Sevilla, Spanyol

Sejarah
Selama ratusan
tahun, umat Islam pernah menguasai wilayah Spanyol bagian selatan. Salah satu
tempat di Spanyol selatan yang pernah dikuasai Islam adalah Sevilla.
Bahkan pada masa itu, Kota Sevilla menjadi pusat kebudayaan Muslim di Spanyol dengan nama Asybiliyyah.
Sebelum kedatangan kaum Muslim, Sevilla merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Gothik (Visigoth) hingga kemudian dipindahkan ke Toledo.
Pada abad ke-8 M, bangsa Muslim Moor yang berasal dari Afrika Utara berhasil merebut dan menguasai kota ini. Sejak saat itu, Sevilla menjadi sebuah kota Muslim hingga awal abad ke-13 M.
Di bawah kekuasaan Islam, Sevilla berkembang menjadi sebuah kota kebudayaan. Robert Hillenbrand dalam bukunya yang berjudul “Islamic Art and Architecture” memaparkan, seni dan arsitektur Muslim dari Arab, Mesir, dan Maghrib (sekarang Maroko) berkembang pesat di wilayah Spanyol selatan, dan bercampur dengan unsur setempat sejalan dengan penguasaan Muslim atas kota-kota di wilayah Spanyol selatan.
Salah satu bangunan peninggalan kejayaan Islam yang hingga kini masih berdiri kokoh di Sevilla adalah Istana Alcazar, atau sering juga disebut Real Alcazar.
Bahkan pada masa itu, Kota Sevilla menjadi pusat kebudayaan Muslim di Spanyol dengan nama Asybiliyyah.
Sebelum kedatangan kaum Muslim, Sevilla merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Gothik (Visigoth) hingga kemudian dipindahkan ke Toledo.
Pada abad ke-8 M, bangsa Muslim Moor yang berasal dari Afrika Utara berhasil merebut dan menguasai kota ini. Sejak saat itu, Sevilla menjadi sebuah kota Muslim hingga awal abad ke-13 M.
Di bawah kekuasaan Islam, Sevilla berkembang menjadi sebuah kota kebudayaan. Robert Hillenbrand dalam bukunya yang berjudul “Islamic Art and Architecture” memaparkan, seni dan arsitektur Muslim dari Arab, Mesir, dan Maghrib (sekarang Maroko) berkembang pesat di wilayah Spanyol selatan, dan bercampur dengan unsur setempat sejalan dengan penguasaan Muslim atas kota-kota di wilayah Spanyol selatan.
Salah satu bangunan peninggalan kejayaan Islam yang hingga kini masih berdiri kokoh di Sevilla adalah Istana Alcazar, atau sering juga disebut Real Alcazar.
Pada mulanya, bangunan Istana Alcazar merupakan sebuah benteng pertahanan
bangsa Muslim Moor. Benteng pertahanan tersebut dibangun pada awal abad ke-10 M
pada masa pemerintahan Abdurrahman III, tepatnya pada 913 M.
Namun, di era Dinasti Muwahiddun, penguasa dinasti ini mengubah benteng pertahanan tersebut menjadi kompleks tempat tinggal raja dengan penambahan beberapa bangunan. Kompleks istana raja tersebut dikenal dengan nama Al-Muwarak.
Ketika Sevilla jatuh ke tangan Ferdinand III, penguasa Kristen dari Kastilia, istana itu berganti nama menjadi Alcazar. Nama Alcazar sendiri dinyatakan berasal dari bahasa Arab yang berarti istana.
Sejak saat itu, Istana Alcazar menjadi kediaman resmi keluarga Kerajaan Spanyol. Hingga sekarang, bagian atas istana ini masih digunakan bagi keluarga Kerajaan Spanyol jika mereka berkunjung ke Sevilla.
Namun, di era Dinasti Muwahiddun, penguasa dinasti ini mengubah benteng pertahanan tersebut menjadi kompleks tempat tinggal raja dengan penambahan beberapa bangunan. Kompleks istana raja tersebut dikenal dengan nama Al-Muwarak.
Ketika Sevilla jatuh ke tangan Ferdinand III, penguasa Kristen dari Kastilia, istana itu berganti nama menjadi Alcazar. Nama Alcazar sendiri dinyatakan berasal dari bahasa Arab yang berarti istana.
Sejak saat itu, Istana Alcazar menjadi kediaman resmi keluarga Kerajaan Spanyol. Hingga sekarang, bagian atas istana ini masih digunakan bagi keluarga Kerajaan Spanyol jika mereka berkunjung ke Sevilla.
Arsitektur
Konstruksi
Real Alcazar de Seville dimulai pada abad 14. Istana ini memilki gaya
arsitektur khas Maroko. Setelah bangsa Arab Moor menguasai Sevilla di tahun
712, mereka membangun sebuah istana menyerupai benteng. Istana Moor di Sevilla
itu bernama Al-Muwarak yang berarti ‘diberkati’. Setelah direbut kembali oleh
Kerajaan Kristen, Raja Pedro I memerintahkan untuk membangun istana baru di
komplek situs Al-Muwarak. Selama bertahun-tahun keluarga kerajaan terus
mengembangkan Real Alcazar. Hasilnya adalah kombinasi yang luar biasa antara
arsitektur Islam dengan gotik, renaissance, dan baroque.
Hasil
karya arsitektur ini menggambarkan tradisi dinasti Almohad dan Kekhalifahan
Cordoba sehingga menghasilkan perpaduan seni Iberia-Islami yang unik.
Taman
dan kolam ini dikelilingi dengan ruangan-ruangan yang ditopang dengan pilar dan
lengkungan tapal kuda. Bercirikan khas arsitektur muslim dengan ukiran yang bahkan
masih berlafalkan bahasa Arab. Yang unik, di bagian atas patio tersebut
terdapat desain tambahan yang dibuat oleh Raja Charles V dengan gaya
Italian Renaissance. Meskipun demikian, unsur Islam tetap terasa lebih
mendominasi.
Sebuah
aula yang dinamakan Hall of Ambassadors. Ruangan ini tepat berada setelah
patio. Dinding-dindingnya dipenuhi oleh ukiran-ukiran indah. Aula ini merupakan
pusat dari istana. Bagian atasnya ditutupi dengan kubah megah dari kayu yang
berlapis emas. Kubah ini bahkan dibangun setelah masa kejayaan Islam berakhir.
Dekorasi mosaik pada kubah tersebut sungguh memanjakan mata dengan
keindahannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar