Minggu, 26 Oktober 2014

KRITIK ARSITEKTUR IMPRESSIONISTIK

Kritik Impressionistik

Hakikat Metoda :
  • Kritik Impressionis menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya.
  • Kritik Impressionis adakalnya dipandang sebagai parasit.
  • Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya baru dan berbeda.
  • Kecantikan, memberi kepada penciptaan unsur yang universal dan estetik, menjadikan kritikus sebagai kreator dan menghembuskan ribuan benda yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya, yang kemudian terukir pada patung-patung, terlukis pada panel-panel dan terbenam dalam permata-permata.
  • Seniman memproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan konsekuensi adanya kejemuan, sedangkan kritik selalu berubah dan berubah dan berkembang.

Kritik Impressionistik dapat berbentuk :
  • Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
  • Caligramme : Paduan kata membentuk silhouette
  • Painting : Lukisan
  • Photo Image : Imagi foto
  • Modification of Building : Modifikasi bangunan
  • Cartoon : Focus pada bagian bangunan sebagai lelucon

Dan contoh dalam Kritik Impressionistik yang diambil penulis yaitu Photo Image (Imagi Foto) :



 (Cubic House, Rotterdam, Netherland)

Keuntungan kritik Impressionistik adalah :
  • Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna
  • Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya seni
  • Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak sulit atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak sederhana
  • Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat

Kerugian kritik Impressionistik adalah :
  • Kritik seolah tidak berkait dengan arsitektur
  • Interpretasi menjadi lebih luas dan masuk dalam wilayah bidang ilmu lain
  • Menghasilkan satu interprestasi yang bias tentang hakikat arsitektur

(sumber : library gunadarma, raziq hasan. google image)

Rabu, 16 April 2014

BAO'AN STADIUM


Stadium Bao’an atau yang biasa disebut dengan Bamboo Forest, terletak di Shenzhen, Guangdong, Republik Rakyat China. Stadion ini dibuka pertama kali pada tahun 2011. Pemilik Stadion ini adalah Pemerintah Shenzhen. Dengan Arsitek Gerkan, Marg & Parteners. Stadion ini memiliki permukaan rumput dengan menampung 40.000 penonton.

Stadion ini memiliki atap membran cantilver untuk menutupi area tempat duduk dan jaringan mendukung baja yang mengelilingi stadion eksterior, terinspirasi oleh hutan bambu yang luas dari Cina selatan.

Hutan bambu yang luas dari Cina selatan adalah inspirasi untuk desain.  Bambu terlihat melayani dua tujuan.  Hal ini mencerminkan karakter daerah, dan dengan demikian menciptakan identitas.  Dan berfungsi sebagai sebuah konsep struktural untuk kedua bingkai beban dari tribun stadion dan dukungan untuk struktur atap WideSpan.  Bagian terluar dari stadion menyatukan façade, struktur dan tema yang menyeluruh arsitektur dalam fitur tunggal.  Tampilan alami dari hutan bambu, bersama dengan interaksi cahaya dan bayangan antara batang, ditafsirkan secara struktural dengan deretan mendukung baja ramping, sebagai outsize, versi abstrak dari bentuk bambu.

Stadion ini terletak di sekitar arena olahraga dan kolam renang, yang telah menetapkan sumbu timur-barat.  Stadion dan daerah pemanasan terpasang jatuh dengan sumbu perkotaan yang ada.  Pilihan lingkaran murni untuk geometri stadion adalah keputusan untuk tidak memperkenalkan orientasi geografis lainnya ke dalam situasi perkotaan perencanaan, dan untuk menekankan karakter sentral dari tempat olahraga. Sstadion berdiri tepat di atas alas rumput, yang mencakup di dalam tingkatan yang lebih rendah dari tempat duduk dan area fungsional intern.


Data Proyek
 Client / Operator: Olahraga Biro Bao'an District
 Ukuran site: 123.565 m²
 Daerah Activity / Kompetisi: 18.866 m²
 Fasilitas penonton: 40.500
 Mulai konstruksi: 1/2009
 Commissioning: 1/2011
 Biaya konstruksi: Euro 60 juta
 Biaya operasional pada tahun 2012: Euro 1,25 juta
 Jumlah atlet / pengguna pada tahun 2012: 28.600
 Jumlah penonton tahun 2012: 113.700
 Stadion ini memenangkan medali emas di IOC / IAKS Awards 2013 .

SITEPLAN
DENAH


POTONGAN BAOAN STADIUM



POTONGAN

DETAIL ARSITEKTUR
Kolom baja Reed-seperti mengelilingi lain stadion yang dirancang oleh studio Jerman GMP Architekten untuk Universitas Dunia Games di Shenzhen.




Referensi : Google 




Senin, 17 Maret 2014

Deskripsi Shenzhen - CHINA



Sejarah dan Perkembangan Kota Shenzhen, China


Shenzhen merupakan nama kota di RRC. Letaknya di bagian tenggara. Tepatnya di provinsi Guangdong. Pada tahun 2004, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 6 juta jiwa dengan memiliki luas wilayah 2.020 km². Kota ini terdiri dari 6 kabupaten level-divisi. Letaknya tak jauh dari perbatasan Hong Kong.

Sejarah Kota Shenzen dimulai tahun 1979. Saat itu, pemerintah pusat di Cina merasa perlu memiliki sebuah kota yang mampu menyaingi popularitas Hong Kong, pusat ekonomi Pasifik ketika itu. Terpilihlah Shenzhen yang memang tak jauh dari Hong Kong, hanya 1 jam perjalanan. Sejak itu, Shenzhen menjadi Zona Ekonomi Eksklusif.

Setelah itu munculah ribuan pabrik berbasis teknologi di Shenzhen. Konka, produsen elektronik yang terus menyerbu dunia, berpusat di Shenzhen. Demikian pula ZTE, pemain no 6 besar dunia pada industri handset, memilih markas besar di Shenzhen. TCL, yang produknya banyak membanjiri Indonesia, juga berkantor pusat di Shenzhen.

Dalam catatan, sedikitnya ada 300.000 industri yang memusatkan kegiatan produksinya di Shenzhen. Umumnya perusahaan berbasis teknologi. Karena itu, tak berlebihan jika menyebut Shenzhen sebagai ibukota teknologi China. Daya tarik Shenzhen juga membuat IBM, perusahaan komputer kelas dunia memindahkan kantor pusat procurementnya untuk seluruh dunia dari New York (AS) ke Shenzhen.

Magnet ini kian komplet, ketika industri-industri lainnya pun ikut hadir di Shenzhen, terutama industri otomotif. Di Shenzhen lebih mudah menjumpai mobil mewah daripada di Jakarta. Para pabrikan mobil mahal seolah datang untuk memenuhi kebutuhan warga Shenzhen yang sudah mampu membeli mobil berkelas. 


Perkembangan Arsitektur

Sebagai kota baru, Shenzen benar-benar luar biasa. Jika dibandingkan dengan Jakarta, dari sisi jumlah gedung pencakar langit, Shenzhen jauh melampaui Jakarta. Di Shenzhen gedung-gedung tinggi jaraknya sangat rapat, berbeda dengan Jakarta yang hanya terkumpul di Kawasan Segitiga Emas, Sudirman, Gatot Subroto, Thamrin, Kuningan.

Infrastrukturnya pun oke. Jalan-jalan layang seperti tak bisa lagi dihitung. Jalannya lebar namun relatif lancar. Mobil-mobil yang berseliweran didominasi mobil-mobil Eropa kelas mahal. Hotel-hotel di Shenzhen dipenuhi hotel kelas internasional. Ada Kempinski, Sheraton, Shangri-La sampai Ritz Carlton Hotel.



sumber : Wikipedia, Detikcom