Hakikat Metoda :
- Kritik Impressionis menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya.
- Kritik Impressionis adakalnya dipandang sebagai parasit.
- Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya baru dan berbeda.
- Kecantikan, memberi kepada penciptaan unsur yang universal dan estetik, menjadikan kritikus sebagai kreator dan menghembuskan ribuan benda yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya, yang kemudian terukir pada patung-patung, terlukis pada panel-panel dan terbenam dalam permata-permata.
- Seniman memproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan konsekuensi adanya kejemuan, sedangkan kritik selalu berubah dan berubah dan berkembang.
Kritik Impressionistik dapat berbentuk :
- Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
- Caligramme : Paduan kata membentuk silhouette
- Painting : Lukisan
- Photo Image : Imagi foto
- Modification of Building : Modifikasi bangunan
- Cartoon : Focus pada bagian bangunan sebagai lelucon
Dan contoh dalam Kritik Impressionistik yang diambil penulis yaitu Photo Image (Imagi Foto) :
(Cubic House, Rotterdam, Netherland)
Keuntungan kritik Impressionistik adalah :
- Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna
- Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya seni
- Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak sulit atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak sederhana
- Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat
Kerugian kritik Impressionistik adalah :
- Kritik seolah tidak berkait dengan arsitektur
- Interpretasi menjadi lebih luas dan masuk dalam wilayah bidang ilmu lain
- Menghasilkan satu interprestasi yang bias tentang hakikat arsitektur
(sumber : library gunadarma, raziq hasan. google image)