Rabu, 10 Juni 2015

KONSERVASI ARSITEKTUR INTERNATIONAL


Istana Kerajaan Alcazar , Sevilla, Spanyol

Sejarah

Selama ratusan tahun, umat Islam pernah menguasai wilayah Spanyol bagian selatan. Salah satu tempat di Spanyol selatan yang pernah dikuasai Islam adalah Sevilla.

Bahkan pada masa itu, Kota Sevilla menjadi pusat kebudayaan Muslim di Spanyol dengan nama Asybiliyyah.

Sebelum kedatangan kaum Muslim, Sevilla merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Gothik (Visigoth) hingga kemudian dipindahkan ke Toledo.

Pada abad ke-8 M, bangsa Muslim Moor yang berasal dari Afrika Utara berhasil merebut dan menguasai kota ini. Sejak saat itu, Sevilla menjadi sebuah kota Muslim hingga awal abad ke-13 M.

Di bawah kekuasaan Islam, Sevilla berkembang menjadi sebuah kota kebudayaan. Robert Hillenbrand dalam bukunya yang berjudul “Islamic Art and Architecture” memaparkan, seni dan arsitektur Muslim dari Arab, Mesir, dan Maghrib (sekarang Maroko) berkembang pesat di wilayah Spanyol selatan, dan bercampur dengan unsur setempat sejalan dengan penguasaan Muslim atas kota-kota di wilayah Spanyol selatan.

Salah satu bangunan peninggalan kejayaan Islam yang hingga kini masih berdiri kokoh di Sevilla adalah Istana Alcazar, atau sering juga disebut Real Alcazar.

Pada mulanya, bangunan Istana Alcazar merupakan sebuah benteng pertahanan bangsa Muslim Moor. Benteng pertahanan tersebut dibangun pada awal abad ke-10 M pada masa pemerintahan Abdurrahman III, tepatnya pada 913 M.

Namun, di era Dinasti Muwahiddun, penguasa dinasti ini mengubah benteng pertahanan tersebut menjadi kompleks tempat tinggal raja dengan penambahan beberapa bangunan. Kompleks istana raja tersebut dikenal dengan nama Al-Muwarak. 

Ketika Sevilla jatuh ke tangan Ferdinand III, penguasa Kristen dari Kastilia, istana itu berganti nama menjadi Alcazar. Nama Alcazar sendiri dinyatakan berasal dari bahasa Arab yang berarti istana.

Sejak saat itu, Istana Alcazar menjadi kediaman resmi keluarga Kerajaan Spanyol. Hingga sekarang, bagian atas istana ini masih digunakan bagi keluarga Kerajaan Spanyol jika mereka berkunjung ke Sevilla.



Arsitektur

Konstruksi Real Alcazar de Seville dimulai pada abad 14. Istana ini memilki gaya arsitektur khas Maroko. Setelah bangsa Arab Moor menguasai Sevilla di tahun 712, mereka membangun sebuah istana menyerupai benteng. Istana Moor di Sevilla itu bernama Al-Muwarak yang berarti ‘diberkati’. Setelah direbut kembali oleh Kerajaan Kristen, Raja Pedro I memerintahkan untuk membangun istana baru di komplek situs Al-Muwarak. Selama bertahun-tahun keluarga kerajaan terus mengembangkan Real Alcazar. Hasilnya adalah kombinasi yang luar biasa antara arsitektur Islam dengan gotik, renaissance, dan baroque.
Hasil karya arsitektur ini menggambarkan tradisi dinasti Almohad dan Kekhalifahan Cordoba sehingga menghasilkan perpaduan seni Iberia-Islami yang unik.



Taman dan kolam ini dikelilingi dengan ruangan-ruangan yang ditopang dengan pilar dan lengkungan tapal kuda. Bercirikan khas arsitektur muslim dengan ukiran yang bahkan masih berlafalkan bahasa Arab. Yang unik, di bagian atas patio tersebut terdapat desain  tambahan yang dibuat oleh Raja Charles V dengan gaya Italian Renaissance. Meskipun demikian, unsur Islam tetap terasa lebih mendominasi.



Sebuah aula yang dinamakan Hall of Ambassadors. Ruangan ini tepat berada setelah patio. Dinding-dindingnya dipenuhi oleh ukiran-ukiran indah. Aula ini merupakan pusat dari istana. Bagian atasnya ditutupi dengan kubah megah dari kayu yang berlapis emas. Kubah ini bahkan dibangun setelah masa kejayaan Islam berakhir. Dekorasi mosaik pada kubah tersebut sungguh memanjakan mata dengan keindahannya.

Sumber : 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar